Tribratanewsjepara.com – Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Jepara melaksanakan sambang nusa di pulau Mandalika, Rabu (28-09-2016) pagi. Sambang nusa sekaligus melaksanakan ziarah di makam Syeh Usman Ali dan mbah Suro Goto, Bhakti sosial serta Bintibmas perairan kepada penjaga mercusuar dan nelayan Desa Ujung Watu di pulau Mandalika.
Kepala Kepolisian Resor Jepara AKBP M Samsu Arifin SIK MH melalui Kasat Polair AKP Hendrik Irawan SH menjelaskan sebelumnya Sat Polair melaksanakan patroli laut terlebih dahulu baru kemudian Kapal Polair bersandar di dermaga pulau Mandalika dan langsung menemui anggota navigasi mercusuar untuk melaksanakan koordinasi pengecekan mercusuar terkait laporan masyarakat nelayan bahwa suar di pulau Mandalika tidak bekerja secara maksimal dan sering mati. Padahal suar tersebut sangat penting sebagai suar penuntun jika nelayan sedang menangkap ikan di tengah laut dikarenakan banyak laporan nelayan yang kesasar salah arah jika suar tersebut mati. “Alhamdulillah koordinasi Sat Polair Polres Jepara langsung di tindak lanjuti oleh pihak navigasi untuk langsung di cek untuk diperbaiki,” tuturnya.
Selanjutnya rombongan Sat Polair melaksanakan ziarah di makam Syeh Usman Ali dan mbah Suro Goto yang berlokasi di Pulau Mandalika dipimpin oleh Subadi sebagai perwakilan penjaga suar.
Kemudian dilanjut melaksanakan Bintibmas perairan kepada penjaga mercusuar dan nelayan Ujung Watu dengan materi pentingnya menjaga kelestarian alam serta pemahaman peraturan dan perundang-undangan yang ada di perairan wilayah hukum Indonesia agar semua berperan, tidak hanya petugas karena keamanan tanggung jawab bersama. Dilanjutkan bakti sosial dengan pembagian sembako dan life jaket kepada perwakilan penjaga navigasi mercusuar yang diterima oleh Subadi, Iman, Maridi dan perwakilan nelayan Desa Ujung Watu yang diterima oleh Jumadi.
“Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan masyarakat nelayan tidak melakukan penangkapan ikan secara ilegal (Illegal Fishing) serta tidak menangkap ikan dengan menggunakan bom ikan maupun alat tangkap ikan yang dilarang seperti pukat harimau karena akan merusak habitat bawah laut. Keaktifan dan partisipasi masyarakat, sangat diharapkan, agar bisa bersama-sama mencegah kasus penyelundupan barang berbahaya atau ilegal dengan cara meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan serta segera laporkan bila ada sesuatu hal yang mencurigakan.,” imbuh AKP Hendrik.
Subadi perwakilan penjaga mercusuar dan Jumadi sebagai perwakilan nelayan Desa Ujung Watu menyatakan sangat berterima kasih akan kehadiran aparat negara ditengah-tengah masyarakat pesisir yang mana sebelumnya jarang/tidak diperhatikan, mudah-mudahan kegiatan tersebut secara berkesinambungan terus dilaksanakan sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat pesisir dan pulau-pulau terpencil.
Kegiatan ini juga secara langsung mendukung program prioritas Kapolri “Promoter” dan melaksanakan salah satu program tersebut yaitu dengan sosialisasi Program ke-11 Quick Wins yaitu kegiatan penertiban dan penegakkan hukum bagi organisasi radikal dan anti Pancasila serta Program ke-6 dengan kegiatan polisi sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik. (AS)