Tribratanewsjepara.com – Kepala Kepolisian Resor Jepara AKBP M Samsu Arifin SIK MH didampingi Kabag dan Kasat melakukan silaturahmi dengan Keluarga besar PCNU, PD Muhammadiyah dan Media Kabupaten Jepara bertempat di gedung PCNU Jalan Pemuda Jepara, Kamis (09-02-2017).
Dalam pertemuan silaturahmi tersebut tampak hadir Ketua PCNU Kabupaten Jepara KH Khayatun berserta pengurus tingkat kecamatan, Ketua PD Muhammadiyah KH Ubaidillah beserta pengurus tingkat kecamatan, Senior insan Pers Kabupaten Jepara Sukardi, Muslimat NU, MWC, GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Aisiyah Muhammadiyah Kabupaten Jepara.
Ketua PC NU Jepara KH Hayatun Abdullah Hadziq mengajak seluruh lapisan masyarakat selektif dan berpikir cerdas dalam menyikapi maraknya berita-berita bohong. Itu seperti, menyikapi rencana aksi 112 di Jakarta. Dengan tegas Hayatun menyatakan, warga NU Jepara tidak akan bertolak ke Jakarta mengikuti aksi tersebut.
“Itu (aksi 112) biar diurusi Jakarta. Jepara sampai hari ini aman, warga Jepara sudah sadar semua sehingga tidak perlu diserukan untuk tidak usah datang ke Jakarta,” tandas Hayatun.
Kapolres Jepara AKBP M Samsu ArifinSIK MH menyatakan, media saat ini turut andil dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pasalnya, seiring dengan perkembangan media komunikasi, berita bohong yang tersebar massif di media sosial dapat memecah keutuhan NKRI.
Selain itu Kapolres Jepara juga dengan penuh haru menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar – besarnya atas jalinan silaturahmi diterima dengan baik serta penuh kekeluargaan oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama dan PD Muhammadiyah yang ada di Kabupaten Jepara.
Hari Pers Nasional 2017
Kegiatan silaturrahim tersebut juga dirangkaikan dengan tasyakuran Hari Pers Nasional 2017 yang digelar bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pokja Jepara.
Seiring perkembangan teknologi, godaan insan pers untuk melenceng dari kode etik jurnalistik lebih besar. Pers tidak hanya harus mengontrol pemerintah, tapi juga kontrol diri. Sebelum teknologi informasi seperti saat ini, untuk memproduksi sebuah berita wartawan masih bekerja secara manual. Namun, di era saat ini wartawan bisa memproduksi berita di manapun”, tutur wartawan senior Jepara Sukardi.
“Ibaratnya dengan tiduran di rumah bisa mendapatkan informasi, bisa membuat berita, mengirim berita. Sehingga, perlu ada seleksi diri sendiri. Kalau dulu pers harus bisa mengontrol pemerintah, sekarang juga harus bisa mengontrol diri sendiri,” papar Sukardi usai peringatan HPN 2017, Kamis 9 Februari 2017.
Sebagai jurnalis, Sukardi melanjutkan, tidak hanya berpegangan pada kode etik jurnalistik. Tapi juga etika sosial dan etika agama. Pasalnya, pertanggungjawaban atas berita yang diproduksi tidak hanya pada masyarakat. Tapi, juga kelak akan dipertanggungjawabkan di akhirat.
“Kapasitas, kapabilitas, dan harus selalu berpegang pada kode etik itu yang harus dilakukan jurnalis saat ini,” tandas Sukardi. (AS-zazg)