Tribratanewsjepara.com – Kepolisian Resor Jepara Polda Jawa Tengah bekerja sama dengan Kemenag Kabupaten Jepara menggelar Seminar “Upaya Pencegahan Berkembangnya Paham Radikalisme” di Aula Polres Jepara, Kamis (20-10-2016).
Kegiatan ini dipimpin oleh Waka Polres Jepara Kompol Juara Silalahi SIK MH didampingi oleh Kasat Binmas AKP Hadi Suprastowo dengan para peserta seminar dari unsur Forkopinda atau yang mewakili, Ketua MUI Kabupaten Jepara Dr KH Mashudi MAg, Kepala Kemenag Kabupaten Jepara Muhdi, Tamu undangan kurang lebih sebanyak 80 orang yang terdiri dari Polsek jajaran, Koramil jajaran, Pimpinan Ponpes se Kabupaten Jepara, FKUB dan Tokoh agama dari Ormas Islam Kabupaten Jepara.
Kasat Binmas Polres Jepara AKP Hadi Prastowo selaku Ketua panitia kegiatan menjelaskan maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan peran para tokoh agama agar dapat berperan aktif menangkal paham radikalisme.
Kapolres Jepara AKBP M Samsu Arifin SIK MH melalui Waka Polres Jepara Kompol Juara Silalahi SIK MH, menyampaikan, Polri mempunyai tugas pokok memelihara Keamanan dan ketertiban di masyarakat, serta mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas. Radikalisme adalah fenomena yang biasa muncul di semua agama, yang ideologinya dipaksakan menjadi ideologi Bangsa. Diharapkan para peserta yang hadir dapat menjadi mitra Polri, dan bersama – sama menangkal berkembangnya paham radikalisme.
Sambutan Kepala Kemenag Kabupaten Jepara, menyampaikan Kemenag Kabupaten Jepara menginginkan terwujudnya masyarakat Jepara yang beragama dan sejahtera, setelah acara ini selesai diharapkan kita mampu menangkal berkembangnya paham radikalisme dan mewujudkan NKRI harga mati.
Ustadz M Nasir Abbas, dalam materi yang dipaparkan diantaranya menyampaikan :
a. Asal – usul JI (Jamaah Islamiah) berasal dari NII (Negara Islam Indonesia) pimpinan Kartosuwiryo.
b. Tokoh Penyebar paham ISIS di Indonesia saat ini adalah Ustadz Aman Abdurahman yang saat ini masih di tahan di Lapas Nusakambangan dan gencar menyebarkan paham Takfiri.
c. Syarat mendirikan negara Islam ada 3 yaitu Masyarakat yang mendukung, tanah yang dikuasi dan kekuatan yang dimiliki.
d. Target teroris saat ini meliputi 3 macam yaitu taget barat/orang asing, target lokal/aparat pemerintah dan target sipil.
e. Tehnik bom kelompok teroris meliputi Bom Pesan, Bom Pancingan dan Bom Utama.
f. Pola penyebaran Terorisme mengatasnamakan agama/jihad.
g. Proses rekrutmen teroris saat ini lebih dasyat dibanding jaman dahulu karena saat ini didukung IT.
h. Ciri – ciri orang yang sudah terpengaruh paham teoris antara lain mudah mengkafirkan orang lain, tidak mau menerima perbedaan, merasa diri dan kelompoknya paling benar, tidak memakan sembelihan orang lain, Menikah tanpa wali bagi wanita dan tidak mau sholat di Masjid yang bukan Masjid dari kelompoknya.
i. Ciri pelaku teoris antara lain melakukan Fa’i, meyakini dengan meledakkan diri akan menjadi sahid dan mempunyai wewenang memberi syafaat terhadap keluarganya.
j. Untuk menghindari para perekrut teroris kita harus kritis dan berbagi cerita. (as)