.Berita (News)Bagian Operasi

Masyarakat Jepara Apresiasi Tindakan Preventif Polres Rembang

Tribratanewsjepara.com –  Permintaan pencopotan atribut FPI oleh personel Polres Rembang saat ini menjadi perhatian masyarakat dan sempat viral isu bahwa hal tersebut dilakukan dengan paksa, namun faktanya di lapangan yang terlihat di youtube.com justru memperlihatkan sikap Kapolres dan anggota yang santun dalam meminta penggantian atribut itu.

“Jenengan titipkan, monggo dipundut (diambil) nyuwun sewu (permisi), inikan kegiatannya biar berjalan aman, jadi harapan kita semua, panjenengan (anda), juga aman melaksanakan kegiatan, tidak ada atribut-atribut FPI” kata Sugiarto di video youtube dengan nama Polda Jateng.

Masyarakat Jepara Dukung Polres Rembang

Masyarakat di Kabupaten Jepara  khususnya umat islam sangat mendukung tindakan yang dilakukan oleh Polri Polres Rembang dalam menjaga situasi Kamtibmas.

Seperti yang disampaikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Dr H Mashudi MAg selaku Ketua MUI Jepara memberi dukungan atas langkah Kapolres Rembang Polda Jateng. Dukungan diberikan atas upaya polisi menjaga Kamtibmas pada acara haul Mbah Zubair di Rembang.

“Bahwasannya peran Polri dalam rangka memelihara keamanan ketertiban masyarakat itu professional, karena professional itulah maka harus kita hormati, apalagi konon untuk informasi yang kami terima bahwasannya Polri Polres Rembang dalam hal ini saya kira sudah bekerja sama dengan Banser dalam rangka untuk upaya preventif / pencegahan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur Ketua MUI Dr H Mashudi MAg dalam keterangannya, Sabtu (10-6-2017) malam.

“Mari maksud yang baik ini jangan diprovokasi di era digital semacam ini, yang sepengetahuan kami Polisi dan Banser yang mengamankan kegiatan haul akbar tersebut, itu dalam rangka pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya preventif, itu semua saja bukan hanya kepada masyarakat tertentu tetapi kepada semua pengunjung. Kepada mereka yang mengikuti haul tersebut jadi tidak ada maksud apapun. Mari oleh karena itu kita tidak ada saling curiga mencurigai, kita semua adalah masyarakat Indonesia yang cinta damai yang senang kondisi yang ramah dan kondisi yang santun,” lanjutnya.

Selain itu, Mashudi menandaskan, bahwasannya sekali lagi Polri bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat disamping melayani masyarakat dan penegakkan hukum. Kita yakin dan diserahkan kepada pihak kepolisian sebagai panjang tangan Negara yang harus hadir di tengah-tengah masyarakat dalam rangka pemeliharaan yang kondusif.

“Cegah dugaan-dugaan yang tidak proporsional tersebut jangan sampai masyarakat terprovokasi karena ulah kita. Akhir-akhir ini kita, masyarakat kita sering menerima sesuatu berita yang kurang enak, oleh karena itu jangan sekali-sekali kita membuat berita-berita yang memprovokasi masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Banser Kabupaten Jepara, Sholikin mengatakan hal senada, Banser Kabupaten Jepara sangat setuju dan mendukung dengan langkah Kapolres Rembang adanya penertiban atribut FPI guna menghindari gesekan dengan Ormas lainnya demi untuk ketertiban dan kenyamanan kegiatan haul tersebut. Karena informasi yang diperoleh dari Banser Rembang memang ada sedikit gesekan/tidak setuju dengan adanya pemakaian atribut FPI dalam acara haul mbah Zubair.

Hal senada juga disampaikan oleh Hasbulloh, Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kabupaten Jepara yang mengatakan, setuju dan mendukung langkah yang dilakukan Polres Rembang sebagai antisipasi adanya gesekan karena ada informasi akan timbul anarkhis.

“Berharap kedepannya Polri terus melakukan upaya untuk menangkal dan menghentikan berkembangnya gerakan yang bersifat intolerasi dan radikal di seluruh wilayah Indonesia khususnya di Jawa Tengah,” pungkas Hasbulloh. (as)

tbnewsjepara

Related Posts